Kurang
Tidur
Menurut
Al Cheyne, peneliti dari Universitas Waterloo, Kanada, sleep paralysis,
adalah sejenis halusinasi karena adanya malfungsi tidur di tahap rapid
eye movement (REM). Sebagai pengetahuan, berdasarkan gelombang otak,
tidur terbagi dalam 4 tahapan.
Tahapan itu adalah tahap tidur paling ringan
(kita masih setengah sadar), tahap tidur yang lebih dalam, tidur paling
dalam dan tahap REM. Pada tahap inilah mimpi terjadi. Saat kondisi
tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti
tahapan tidur yang seharusnya. Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak
tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung melompat ke mimpi
(REM).
Ketika
otak mendadak terbangun dari tahap REM tapi tubuh belum, di sinilah
sleep paralysis terjadi. Kita merasa sangat sadar, tapi tubuh tak bisa
bergerak. Ditambah lagi adanya halusinasi muncul sosok lain yang
sebenarnya ini merupakan ciri khas dari mimpi.
Selain itu, sleep paralysis juga bisa
disebabkan sesuatu yang tidak dapat dikontrol. Akibatnya, muncul stres
dan terbawa ke dalam mimpi. Lingkungan kerja pun ikut berpengaruh.
Misalnya, Anda bekerja dalam shift sehingga kekurangan tidur atau
memiliki pola tidur yang tidak teratur.
Meski biasa terjadi, gangguan tidur ini
patut diwaspadai. Pasalnya, sleep paralysis bisa juga merupakan
pertanda narcolepsy (serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda
mengantuk), sleep apnea (mendengkur), kecemasan, atau depresi.
Jika Anda sering mengalami
gangguan tidur ini, sebaiknya buat catatan mengenai pola tidur selama
beberapa minggu. Ini akan membantu Anda mengetahui penyebabnya. Lalu,
atasi dengan menghindari pemicu. Bila tindihan diakibatkan terlalu
lelah, coba lebih banyak beristirahat.
Kurang tidur pun tidak boleh
dianggap remeh. Jika sudah menimbulkan sleep paralysis, kondisinya
berarti sudah berat. Segera evaluasi diri dan cukupi kebutuhan tidur.
Usahakan tidur 8-10 jam pada jam yang sama setiap malam.
Perlu diketahui juga, seep
paralysis umumnya terjadi pada orang yang tidur dalam posisi telentang
(wajah menghadap ke atas dan hampir nyenyak atau dalam keadaan hampir
terjaga dari tidur). Itu sebabnya, kita perlu sering mengubah posisi
tidur untuk mengurangi risiko terserang gangguan tidur ini.
Nah, jika tindihan disertai
gejala lain, ada baiknya segera ke dokter ahli tidur atau laboratorium
tidur untuk diperiksa lebih lanjut. Biasanya dokter akan menanyakan
kapan tindihan dimulai dan sudah berlangsung berapa lama. Catatan yang
telah Anda buat tadi akan sangat membantu ketika memeriksakan diri ke
dokter.
Mitos Sleep Paralysis Di Berbagai Negara
Di budaya Afro-Amerika,
gangguan tidur ini disebut the devil
riding your back hantu atau hantu yang sedang menaiki bahu seseorang.
Di budaya China,
disebut gui ya shen alias gangguan hantu
yang menekan tubuh seseorang.
Di budaya Meksiko,
disebut se me subio el muerto dan
dipercaya sebagai kejadian adanya arwah orang meninggal yang menempel
pada seseorang.
Di budaya
Kamboja, Laos dan Thailand,
disebut pee umm, mengacu pada kejadian di
mana seseorang tidur dan bermimpi makhluk halus memegangi atau menahan
tubuh orang itu untuk tinggal di alam mereka.
Di budaya
Islandia,
disebut mara. Ini adalah kata kuno bahasa Island. Artinya
hantu yang menduduki dada seseorang di malam hari, berusaha membuat
orang itu sesak napas dan mati lemas.
Di budaya
Tuki,
disebut
karabasan, dipercaya sebagai makhluk yang menyerang orang di kala
tidur, menekan dada orang tersebut dan mengambil napasnya.
Di budaya
Jepang,
disebut
kanashibari, yang secara literatur diartikan mengikat sehingga
diartikan seseorang diikat oleh makhluk halus.
Di budaya
Vietnam,
disebut ma de yang artinya dikuasai setan. Banyak penduduk
Vietnam percaya gangguan ini terjadi karena makhluk halus merasuki
tubuh seseorang.
Di budaya
Hungaria,
disebut lidercnyomas dan dikaitkan dengan kata supranatural
boszorkany (penyihir). Kata boszorkany sendiri berarti menekan sehingga
kejadian ini diterjemahkan sebagai tekanan yang dilakukan makhluk
halus pada seseorang di saat tidur.
Di budaya
Malta,
gangguan
tidur ini dianggap sebagai serangan oleh Haddiela (istri Hares), dewa
bangsa Malta yang menghantui orang dengan cara merasuki orang tersebut.
Dan untuk terhindar dari serangan Haddiela, seseorang harus menaruh
benda dari perak atau sebuah pisau di bawah bantal saat tidur.
Di budaya
New Guinea,
fenomena ini disebut Suk Ninmyo. Ini adalah pohon keramat
yang hidup dari roh manusia. Pohon keramat ini akan memakan roh manusia
di malam hari agar tidak menggangu manusia di siang hari. Namun,
seringkali orang yang rohnya sedang disantap pohon ini terbangun dan
terjadilah sleep paralysis.
0 komentar: